Sabtu, 30 Oktober 2010

Tempat Mustajab Doa di Masjidil Haram


Muhammad Saifullah - okezone

Sebagai masjid yang pertama kali dibangun di dunia, Masjidil Haram memiliki sejumlah keistimewaan. Di antaranya adalah dilipatgandakannya pahala salat di tempat ini, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW.

Selain itu di dalam kompleks Masjidil Haram terdapat sejumlah tempat yang istimewa untuk memanjatkan doa. Berbagai riwayat menyebutkan doa seorang hamba akan dikabulkan bila dipanjatkan di tempat-tempat tersebut, yaitu:

1. Multazam

Multazam adalah tempat di antara Pintu Kakbah dan Rukun Hajar Aswad. Secara harfiah Multazam bermakna tempat yang amat diperlukan. Tempat inilah yang dinyatakan oleh Rasulullah SAW sebagai tempat yang paling mustajabah untuk berdoa:

Rasulullah SAW bersabda,”Multazam adalah tempat doa yang mustajab (terkabul), tidak seorang pun hamba Allah yang berdoa di tempat ini tanpa terkabul doanya.”

Rasulullah sendiri kalau sampai di tempat ini langsung memanjatkan doa. Dalam Kitab Akhbar Makkah, diterangkan ketika Nabi Adam selesai melakukan tawaf, langsung dia salat dua rakaat di depan pintu Kakbah, kemudian berdiri di Multazam dan berdoa.

Saat bermunajat di depan Multazam ini, jarang orang tidak meneteskan air mata di sini, terharu karena kebesaran Ilahi.


2. Hijir Ismail

Hijir Ismail adalah bangunan terbuka, berbentuk setengah lingkaran berada di sebelah sisi barat Kakbah. Disebut Hijir Ismail karena merupakan tempat berteduh Nabi Ismail dan Siti Hajar.

Diriwayatkan ketika Siti Aisyah minta izin kepada Rasulullah untuk masuk ke Kakbah dan salat, maka Nabi SAW membawa Aisyah ke Hijir Ismail lalu berkata,”Salatlah kamu di sini kalau ingin salat di Kakbah, karena ini termasuk sebagian dari Kakbah.” (HR Turmidzi).

Dalam buku Sejarah Kota Makkah disebutkan bahwa panjang Kakbah adalah tiga meter ke arah Hijir Ismail. Dikarenakan adanya pemugaran oleh kaum Quraisy maka Kakbah menjadi lebih kecil seperti bangunan sekarang. Panjang Hijir Ismail sekira tujuh meter dari tembok Kakbah sampai lengkung setengah lingkaran.


3. Maqam Ibrahim

Maqam Ibrahim adalah batu yang dipergunakan Nabi Ibrahim untuk berpijakan ketika membangun Kakbah. Pada batu ini terdapat bekas telapak kaki Nabi Ibrahim AS. Disunahkan salat sunah dua rakaat setelah selesai tawaf di belakang Maqam Ibrahim ini. Tempat ini juga merupakan salah satu tempat mustajabah untuk berdoa.

Kendati demikian, secara umum keseluruhan tempat di Masjidil Haram adalah mustajabah untuk berdoa. Bila doa dipanjatkan dengan sungguh-sungguh dan tidak bermaksiat, Insya Allah akan dikabulkan.

Perlu juga diketahui bahwa ada doa yang dikabulkan Allah secara langsung, ada doa yang akan dikabulkan ketika di akhirat nanti, serta ada pula doa yang diganti dengan kebaikan atau rejeki yang lain. Tentu harus difahami bahwa Allah swt mengetahui apa sebenarnya yang terbaik bagi hamba-Nya. Allah akan mengabulkan doa hamba-Nya jika itu memang mendatangkan kemaslahatan dan bukan sekedar apa yang diinginkan oleh hamba-Nya

Bagi seorang hamba kita hanya wajib menyakini bahwa doa kita akan dikabulkan-Nya. Karena Allah sudah berjanji dalam Alquran,”Ud'uuni astajib lakum.” “Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan.”

Selain tiga tempat di Masjidil Haram di atas, juga terdapat tempat lain di Makkah yang mustajabah untuk berdoa. Yaitu di bukit Safa dan Marwah, di Telaga Zam-Zam, di bawah Mizab (talang emas), di Padang Arafah, di Muzdalifah, Jabal Rahmah, dan di Mina.